KENANGAN KARANG PAMITRAN CABANG 2015
TEMUKAN KAMI DI FACEBOOK
TULISAN
BACA JUGA
KATEGORI TULISAN
- Artikel (1)
- GUDEP (1)
- Kegiatan (2)
- Materi Pramuka (4)
- Penggalang (3)
- PENGUMUMAN (1)
Jumat, 28 September 2012
PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)
di
01.23
Diposting oleh
Unknown
0
komentar
Sebenarnya apa itu P B B ?
PBB ( Peraturan Baris Berbaris )
Yaitu : Suatu latihan fisik guna menanamkan sikap disiplin dan membentuk sikap lahir serta batin yang diarahkan pada bentuk tertentu dan watak tertentu.
Dalam PBB, kita mengenal aba - aba ( komando ). Dan aba - aba tersebut diklasifikasikan menjadi tiga macam :
1. Petunjuk
2. Perintah
3. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan PBB, kita perlu memperhatikan hal - hal sebagai berikut :
- Konsentrasi.
- Jaga sikap.
- Pendengaran yang baik.
- Cepat, tepat, dan tanggap terhadap aba - aba yang diucapkan.
Sikap Siap
Yaitu : Pandangan kepala lurus ke depan, dagu sedikit diangkat, dada dibusungkan, perut disimpan, kedua tangan lurus kebawah sejajar jahitan celana atau rok, tangan mengepal, kaki rapat, tumit menempel dengan ujung kaki membuka sudut sebesar 45º.
Sikap Istirahat
Yaitu : Pandangan kepala lurus ke depan, dagu sedikit diangkat, dada dibusungkan, perut disimpan, kedua tangan disilangkan kebelakang dengan tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan dan tangan kanan mengepal sejajar atau diatas ikat pinggang, kaki lurus dibuka selebar bahu ( ± 30 cm ).
Sikap istirahat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) yaitu :1. Istirahat merdeka ( dibawah ikat pinggang ).
2. Istirahat biasa ( sejajar dengan ikat pinggang ).
3. Istirahat parade ( diatas ikat pinggang ).
Sikap hormat ada 2 ( dua ) macam yaitu :
1. Hormat Biasa
2. Hormat Khusus
Sikap Hormat Biasa
Yaitu : Pandangan kepala lurus ke depan, dagu sedikit diangkat dada dibusungkan, perut disimpan, tangan kiri lurus kebawah, tangan kanan diangkat 45º, siku ditekuk membentuk sudut 15º kedepan, telapak tangan lurus dan semua jari menempel, ujung jari diletakkan dipelipis atau tepi topi, kaki rapat, tumit menempel, ujung kaki membuka sudut 45º.
Sikap Hormat Khusus
Yaitu : Pandangan kepala lurus kedepan, dagu sedikit diangkat, dada dibusungkan, perut disimpan, tangan kiri lurus kebawah, tangan kanan diangkat 90º, siku ditekuk telapak tangan lurus dan semua jari menempel, ujung jari diletakkan dipelipis atau tepi topi.
Bentuk – bentuk barisan :
Berikut ini bentuk - bentuk barisan yang sering digunakan dalam kegiatan kepramukaan di lapangan, antara lain :
PBB ( Peraturan Baris Berbaris )
Yaitu : Suatu latihan fisik guna menanamkan sikap disiplin dan membentuk sikap lahir serta batin yang diarahkan pada bentuk tertentu dan watak tertentu.
Dalam PBB, kita mengenal aba - aba ( komando ). Dan aba - aba tersebut diklasifikasikan menjadi tiga macam :
1. Petunjuk
2. Perintah
3. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan PBB, kita perlu memperhatikan hal - hal sebagai berikut :
- Konsentrasi.
- Jaga sikap.
- Pendengaran yang baik.
- Cepat, tepat, dan tanggap terhadap aba - aba yang diucapkan.
Sikap Siap
Yaitu : Pandangan kepala lurus ke depan, dagu sedikit diangkat, dada dibusungkan, perut disimpan, kedua tangan lurus kebawah sejajar jahitan celana atau rok, tangan mengepal, kaki rapat, tumit menempel dengan ujung kaki membuka sudut sebesar 45º.
Sikap Istirahat
Yaitu : Pandangan kepala lurus ke depan, dagu sedikit diangkat, dada dibusungkan, perut disimpan, kedua tangan disilangkan kebelakang dengan tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan dan tangan kanan mengepal sejajar atau diatas ikat pinggang, kaki lurus dibuka selebar bahu ( ± 30 cm ).
Sikap istirahat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) yaitu :1. Istirahat merdeka ( dibawah ikat pinggang ).
2. Istirahat biasa ( sejajar dengan ikat pinggang ).
3. Istirahat parade ( diatas ikat pinggang ).
Sikap hormat ada 2 ( dua ) macam yaitu :
1. Hormat Biasa
2. Hormat Khusus
Sikap Hormat Biasa
Yaitu : Pandangan kepala lurus ke depan, dagu sedikit diangkat dada dibusungkan, perut disimpan, tangan kiri lurus kebawah, tangan kanan diangkat 45º, siku ditekuk membentuk sudut 15º kedepan, telapak tangan lurus dan semua jari menempel, ujung jari diletakkan dipelipis atau tepi topi, kaki rapat, tumit menempel, ujung kaki membuka sudut 45º.
Sikap Hormat Khusus
Yaitu : Pandangan kepala lurus kedepan, dagu sedikit diangkat, dada dibusungkan, perut disimpan, tangan kiri lurus kebawah, tangan kanan diangkat 90º, siku ditekuk telapak tangan lurus dan semua jari menempel, ujung jari diletakkan dipelipis atau tepi topi.
Bentuk – bentuk barisan :
Berikut ini bentuk - bentuk barisan yang sering digunakan dalam kegiatan kepramukaan di lapangan, antara lain :
Minggu, 23 September 2012
Sejarah Pramuka di Indonesia
di
01.32
Diposting oleh
Unknown
0
komentar
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar
belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan,
kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat .
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat .
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Sejarah Kepramukaan Dunia
di
01.30
Diposting oleh
Unknown
0
komentar
A. Pendahuluan
Kalau
kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas
dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden
Powell of Gilwell.
Hal
ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di
negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang
menjadi gerakan kepramukaan.
B. Riwayat hidup Baden Powell
Lahir
tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya
bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang
meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
c. Sifat
Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik,
bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai
teman-temannya.
d.
Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri
yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta
keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Pengalaman
ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi
Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan
baik.
William
Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell
melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian
dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris,
diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli
1907 selama 8 hari.
Tahun
1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.
Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3
orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929
Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
C. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal
tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan
kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan
judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan
negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang
semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun
1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi
kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian
diteruskan oleh istri beliau.
Tahun
1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak
serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai
pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba
yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun
1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17
tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success
(Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang
harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun
1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall,
London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden
Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
Tahun
1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru
dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois
Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian
digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell
Park.
Tahun
1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro
Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan
sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968
Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak
tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang
berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson
(Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh
R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro
Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica,
Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia
Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia
Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.
STRUKTUR MABIGUS
di
00.06
Diposting oleh
Unknown
0
komentar
GERAKAN PERAMUKA GUGUS DEPAN
NOMOR 01.025
– 01.026
PANGKALAN SDN 003 NUNUKAN
Sekretariat : Jln. Bhayangkara RT. 09
Tlp. (0556) 21565 Nunukan – Kode Pos 77482
SUSUNAN PENGURUS MAJELIS PEMBIMBING GUDEP
PANGKALAN SDN 003 NUNUKAN
MASA BAKTI 2011 – 2013
I.
KETUA :
ABDUL KADIR
II.
WAKIL KETUA :
SITI ZULAIHA,S.Pd. SD
III.
SEKERTARIS :
SRI
YULIANTI, S. Pd
IV.
KETUA HARIAN :
MASNIAH
V.
ANGGOTA :
1. MAHRITA, A.
Ma
2.
GRECIA NAOMI,
S. Pd
3.
RUSTILASINI,
A. Ma
4.
ROSIDA, S. Pd
Nunukan, 10 Juni 2012
Mabigus
Abdul Kadir
Nip.
195310221977031003
Langganan:
Postingan (Atom)